MAKNA KEBOHONGAN
:Kata – kata Mutiara Berkenaan dengan Dusta
Imam Ali bin Abi Thalib berkata,”Buah dari melakukan kebohongan adalah kehinaan di dunia dan siksa di akherat.”
Diantara
perkataan Ali adalah, “Orang yang melakukan kebohongan akan mendapatkan
tiga hal; Kemurkaan Allah, dilecehkan manusia, dan kebencian malaikat.’
Kebohongan merusak segala hal.
Kebohongan memicu kemunafikan.
Akibat dari kebohongan adalah cacian dan penyesalan.
Orang yang berbohong tidak punya rasa malu.
Diam membisu lebih baik daripada berbohong, lisan yang jujur awal dari kebahagiaan.
Salah seorang filosof berkata, “Jika kejelekan – kejelekan adalah sebuah rumah, maka kebohongan adalah kuncinya.”
Umar bin Khatab berkata, “Kebiasaan berbohong memicu kemiskinan.”
Seorang filosof mengatakan, “Kebohongan merupakan penghancur keimanan.”
Ibnu Mas’ud menyatakan, “Kesalahan lisan yang paling besar adalah kebohongan.”
Dalam sebuah riwayat dikatakan, “ Tidak ada kepercayaan untuk kebohongan, dan tidak ada wibawa bagi para pembohong.”
Aristoteles
pernah ditanya, “Apa yang akan didapatkan manusia dari para pembohong?
“Maka dia menjawab, “Tidak adanya kepercayaan orang – orang bagi mereka,
kendati mereka berkata benar.”
Ahmad Amin menegaskan, “Orang munafik
adalah orang yang memuji hal – hal yang sebenarnya tidak terdapat pada
dirimu, demi memperoleh sesuatu yang sebenarnya tidak layak dia
dapatkan.”
Plato berkata, “ Orang munafik adalah orang yang memujimu
dengan kebaikan yang tidak ada pada dirimu dan dia menyenangi engkau.
Orang munafik juga adalah orang yang mencelamu, dan dia sangat
membencimu.”
Kata – kata Mutiara Berkenaan dengan Kejujuran
Ali
bin Abi Thalib berkata, “ Dengan kejujurannya, orang yang jujur akan
menduduki posisi yang tidak akan didapatkan orang – orang yang berbohong
dengan kebohongannya.”
Ibnu Hibban berkata, “Kejujuran akan
mengangkat derajat seseorang di dunia dan akherat, sebagaimana
kebohongan akan menjatuhkan seseorang di dunia dan akherat.”
Orang
bijak berkata, “Hendaklah kalian senantiasa jujur. Tidaklah pedang tajam
di genggaman laki – laki yang gagah berani lebih mulia daripada
kejujuran. Kejujuran merupakan kemuliaan, meski engkau membencinya. Dan
kebohongan adalah sebuah kehinaan, meski engkau menyenanginya.
Barangsiapa yang memahami hakekat kebohongan, maka dia akan menaruh
perhatian terhadap kejujuran.”
Salah seorang ahli retorika
mengatakan, “Orang yang jujur terlindungi lagi dicintai, sementara orang
yang berbohong terhina lagi direndahkan.”
Salah seorang sastrawan berkata, “Tidak ada pedang seperti kebenaran dan tidak ada pertolongan seperti kejujuran.”
Orang bijak mengatakan, “Kejujuran merupakan kemuliaan sementara kebohongan adalah kehinaan.”
Asy-Sya’bi
menyatakan, “Hendaklah engkau jujur meski hal tersebut merugikanmu,
namu kejujuran sangat bermanfaat bagimu. Dan jauhilah kebohongan meski
ia menguntungkanmu, namun sejatinya kebohongan merugikanmu.”
Tharaf
bin Tharif menegaskan, “Tidaklah akan membahagiakanku jika aku berbohong
meski dengan kebohonganku aku mendapatkan dunia seisinya,”
Imam
Asy-Syafi’i berkata, “Perangkat kepemimpinan ada lima; Jujur dalam
bertutur, menyembunyikan rahasia, menepati janji, selalu memberi
nasehat, dan memenuhi amanat.”
Umar bin Khatab menyatakan, “Hendaklah
engkau senantiasa jujur, meski dengannya engkau dapat terbunuh. “Umar
juga berkata, “Seandainya kejujuran merendahkanku, dan sedikit yang bisa
dilakukan, maka hal tersebut lebih aku cintai dari kebohongan yang
dapat menaikkan posisiku, meski sedikit yang bisa dilakukan.”
Umar bin Abdul Aziz berkata, “Aku tidak pernah berbohong lagi semenjak aku mengetahui bahwa itu memberi cela kepada pelakunya.”
Imam
Al-Auza’I menyatakan, “Demi Allah, meskipun ada suara dari langit yang
mengatakan bahwa berbohong itu halal, maka aku tetap takkan berbohong.”
Yusuf
bin Asbath menyatakan, “Berdiam diri semalaman untuk berinteraksi
bersama Allah dengan kejujuran lebih aku cintai daripada bertarung
dengan dengan pedangku di jalan Allah.”
Abu Sulaiman mengatakan,
“Jadikanlah kejujuran sebagai kendaraanmu, kebenaran sebagai senjatamu
dan Allah sebagai tujuan hidupmu.”
Penyair berkata,
Hendaklah engkau jujur meski ia memkakarmu dengan api ancaman
Carilah keridhaan Allah dan sembunyikanlah keburukan dari murka Allah dan keridhaan hamba.”
Dikatakan, “Kejujuran adalah tiang agama, pilar etika, dan pangkal wibawa. Ketiganya tidak akan tegak kecuali dengan kejujuran.”
Dikatakan, “Kejujuran yang dilakukan secara ikhlas lebih pantas.”
Ali
bin Abi Thalib berkata, “Barangsiapa yang melakukan tiga hal diantara
orang – orang, maka dia akan mendapatkan tiga hal; yaitu orang yang jika
diberi kepercayaan, maka dia tidak mengkhianatinya dan orang yang
berjanji lalu memenuhi janji tersebut. Maka orang – orang akan
mencintainya, lalu lisan – lisan orang akan memujinya, dan orang – orang
akan membantunya.”
Dikatakan kepada Luqmanul Hakim, “Bukankah engkau
hamba dari Bani Fulan? Luqman menjawab, “Ya. “Dikatakan lagi, “Dengan
apa engkau menduduki posisi sedemikian rupa yang aku lihat?” Luqman
menjawab, “Ketakwaan kepada Allah, berkata jujur, memenuhi amanat, dan
meninggalkan apa – apa yang tidak bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar